Metode Bercerita Dalam Pembelajaran PKn di SD


Menciptakan pembelajaran PKn yang menyenangkan dengan metode  bercerita,  menjadi salah satu teknik pembelajaran yang berguna dalam membangun  karakter dan kepribadian siswa.  Dalam kegiatan ini,  guru harus pandai memilih cerita yang sesuai dengan perkembangan anak ,  pun  diselaraskan dengan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang sedang ditanamkan . Ajaklah anak-anak duduk melingkar di atas karpet. Perlihatkan buku yang akan dibacakan. Kondisikan siswa agar fokus pada cerita yang akan disampaikan .
Selain mengambil kisah-kisah dari buku cerita yang sudah ada,  guru dapat pula menciptakan sebuah cerita  dengan melibatkan anak dalam alur cerita.  Contoh dalam pembelajaran dengan KD 1.1 Mengenal Pentingnya Hidup Rukun, Saling Berbagi dan Tolong Menolong- mata pelajaran PKn Kelas 2 SD semester 1.
    • Guru memulai kisah dengan : Di sebuah hutan hiduplah seekor anak ayam. ( Guru berjalan dan bersuara seperti anak ayam yang menciap-ciap) . Suatu hari anak ayam bertemu dengan kambing.
      • Guru meminta seorang anak maju ke depan ,  berjalan dan bersuara seperti kambing. Dari dialog diketahui bahwa anak ayam kehilangan induknya. Ia mencari pertolongan. Adakah teman-teman yang dapat menolongnya?
        • …. (kisah dikembangkan guru) …  anak ayam dan kambing bertemu dengan 2 ekor kuda( guru meminta 2 anak untuk berperan seperti kuda) akhirnya mereka bertemu dengan harimau. ( guru meminta satu orang anak  menjadi harimau) pada bagian ini pastilah anak-anak berebutan untuk berperan menjadi harimau. Pilihlah salah seorang dari mereka yang mewakili karakter harimau.
          • Kambing, kuda dan harimau membantu anak ayam mencari induknya. Hingga sore hari si induk ayam tak diketemukan juga. Mereka kecapaian ( guru meminta semua anak berakting seperti kecapaian)
          • … Akhirnya anak ayam dapat menemukan induknya berkat pertolongan teman-teman binatang.
          Setelah selesai bercerita, guru dapat mengajukan pertanyaan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan isi cerita yang telah didengarkan. Selain berguna untuk mengukur sejauh mana pemahaman anak terhadap cerita, juga sebagai alat penilaian di akhir pembelajaran.
          Previous
          Next Post »
          Thanks for your comment