Macam-Macam Pantun dan Contohnya

Pantun memiliki ciri-ciri tersebut, antara lain:
a. mempunyai bait dan isi,
b. setiap bait terdiri atas baris-baris,
c. jumlah suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua belas
d. setiap bait terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi.

contoh

Pantun dua baris
Anjing hutan suka melolong (sampiran)
Jangan suka bicara bohong (isi)
Pintu diketuk ada tamu (sampiran)
Rajin membaca bertambah ilmu (isi)

Pantun empat baris
Desa sawah mulai menghijau } sampiran
Di tengah ada pematang
Apa arti bertindak maju } isi
Kalau tanpa pemikiran matang

e. Bersajak ab ab
Contoh-contoh Pantun :
Cina gemuk membuka kedai
Menjual ember dengan pasu
Riang bertepuk adik pandai
Boleh diupah segelas susu

Dibawa itik pulang petang
Dapat di rumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas jadi hilang

Rawa mangun jalan berliku
Penuh onak makanan badak
Gelak tersenyum, rupa kakekku
Melihat nenek duduk berbedak

Sungguh baik asam belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Sungguh elok berkakak sumbing
Biar marah tertawa juga

Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi

Kucing kurus tercengang-cengang
Melihat ikan di atas meja
Jika ingin hidupmu senang
Dari sekarang rajin bekerja

Asam kandis asam gelugur
Kedua asam siang riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Di mana batang si galah
Lumbu-lumbu dapt terpancing
Di manakah tempat Allah
Di dada kita masing-masing

Hijau pandan berbau wangi
Semerbak menyebar ke mana-mana
Kalau tuan hidup di sini
Hendaknya mengamalkan pancasila

Cepatlah pergi jangan ditunda
Naik delman ke simpang empat
Kalau mengaku orang Indonesia
Jangan lupa adat istiadat

Kalau puan-puan cerana
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksanan
Hewan apa tanduk di kaki

Ambil gelas di dalam peti
Lalu simpan dalam perahu
Hewan apa tanduk di kaki
Terus terang aku tak tahu

Pantun anak
Enak nian buah belimbing
Mencari ke pulau sebrang
Main bola ada pembimbing
Binatang apa berhidung panjang?

Pantun sukacita
Gurih nian ikan gurami
Tambah nikmat dengan kacang
Alangkah senang hati kami
Panen raya telah datang

Pantun dukacita
Beras miskin disebut raskin
Yang mendapat tak semua
Aku ini anak miskin
Harta benda tak kupunya

Pantun jenaka
Orang mudik bawa barang
Pakai kain jatuh terguling
Kamu senang dilirik orang
Setelah sadar ternyata juling
Indah nian sinar mentari
Purnama datang tak berbelah
Melihat orang malas berlari
Ternyata sandal tinggi sebelah

Pantun budi pekerti
Siapa yang tak simpatik
Melihat bunga dahlia
Kulit putih berwajah cantik
Sudah ayu berhati mulia

Pantun kiasan
Luas nian samudra raya
Pagi-pagi nelayan melaut
Tak berguna memberi si kaya
Bagai menebar garam di laut

Pantun nasihat
Jalan-jalan ke Semarang
Bawa bandeng tanpa duri
Belajar mulai sekarang
Untuk hidup kemudian hari


Pantun agama
Minum susu di pagi hari
Tambah nikmat tambah cokelat
Pandai-pandai membawa diri
Siapa tahu kiamat sudah dekat
Previous
Next Post »
Thanks for your comment